Masalah
Sosial
Masalah sosial muncul akibat terjadinya perbedaan yang mencolok antara nilai dalam masyarakat dengan realita yang ada. Yang dapat menjadi sumber masalah sosial yaitu seperti proses sosial dan bencana alam. Adanya masalah sosial dalam masyarakat ditetapkan oleh lembaga yang memiliki kewenangan khusus seperti tokoh masyarakat, pemerintah, organisasi sosial, musyawarah masyarakat, dan lain sebagainya.
Masalah sosial dapat dikategorikan menjadi 4 (empat) jenis faktor, yakni antara lain :
1. Faktor Ekonomi : Kemiskinan, pengangguran, dll.
2. Faktor Budaya : Perceraian, kenakalan remaja, dll.
3. Faktor Biologis : Penyakit menular, keracunan makanan, dsb.
4. Faktor Psikologis : penyakit syaraf, aliran sesat, dsb.
Salah satu
contoh dari masalah sosial ialah tidak bisa antri dengan tertib.
Kita tau
bahwa dinegara kita yang cukup luas ini pasti banyak karakteristik serta sifat
orang yang berbeda-beda tentu saja seperti budaya mengantri ini. Banyak orang
yang cukup sabar untuk mengantri namun ada juga yang tidak sedikit yang
memiliki tingkat kesabaran yang rendah, biasanya orang yang tidak cukup sabar
mereka menghadapi :
- Dikejar waktu,
- Ingin cepat selesai,
- Egois,
- Ataupun tidak sabar.
Mungkin
penyebab yang telah disebutkan tidak terlalu banyak, namun hal tersebut yang
paling sering menjadi tidak sabar dalam mengantri.
Kita tau
bahwa kadang mengantri lebih lama, namun biasanya hal tersebut terjadi apabila
banyak orang yang tidak sabar akibatnya yang dengan sabar mengantri pun ikut
menyerobos antrian.
Contohnya
saja. Ketika sedang mengantri untuk membeli barang yang baru saja dipasarkan
ataupun membeli makanan ditoko yang populer dan menyediakan menu yang terbatas,
pastinya sebagian orang akan rela membeli barang tersebut walau mengorbankan
waktu untuk mengantri, namun kadang hal yang membuat orang yang mengantri
dengan sabar menjadi kesal jika ada saja orang yang dengan bebasnya masuk ke
antrian yang terdepan padahal orang tersebut baru saja datang. Tentunya orang
yang mengantri dengan sabar tersebut akan kesal. Kadang mereka akan menegur
orang tersebut ataupun membiarkannya. Nah, jika menegur orang tersebut
merupakan hal yang baik, namun jika membiarkannya mungkin orang yang berada
dibelakang orang yang antriannya diambil memiliki kesabaran yang tinggi. Tapi,
tak jarang orang yang ditegur tersebut akan marah-marah serta mengatakan
alasan-alasan orang tersebut kenapa ia tidak mengantri.
Contoh
tersebut mungkin pernah kita alami sendiri ataupun kita sendiri yang menjadi
orang yang tidak mengantri tersebut.
ilustrasi
Akibatnyapun
mungkin tidak banyak, namun akan membuat orang lain akan merasa marah karena:
- Mereka kesal karena sudah cukup sabar, namun tiba-tiba saja ada orang yang tidak sabar langsung mengambil antriannya,
- Terjadi keributan, terutama sang pelaku tetap tidak mau pindah walaupun ia telah ditegur beberapa kali,
- Sang pelaku pastilah akan malu apalagi jika yang menegur tersebut mengeluarkan teguran secara keras, suara yang lantang serta menghina orang yang tidak mengantri tersebut,
- Kadang akan antrian tersebut akan menjadi berdesakan jika tidak rapi dan pastinya akan membuat hawa terasa lebih panas.
Solusi untuk masalah dari budaya tidak mengantri ini mungkin tidak banyak yaitu:
- Sebagai orang yang sedang mengantri, namun antriannya diambil orang lain sebaiknya tegurlah orang tersebut dengan baik, agar orang tersebut dapat mengerti. Jangan menegur mereka dengan kasar, karena bisa saja orang tersebut malah akan marah ataupun tetap diam karena mereka juga kesal,
- Sebagai orang yang mengambil antrian orang lain sebaiknya usahakan lebih sabar dalam mengantri.
ilustrasi
Nah jika melihat seperti gambar yang diatas bagaimana perasaan kita? Pastinya tenang karena pasti kita bisa masuk dengan tenang tanpa ada yang tiba-tiba mengambil jalur kita, selain itu pasti juga kita bisa mendapatkan apa yang kita mau dengan cepat. Jadi, apa yang kalian pilih? Ingin mengantri atau ingin mengambil jalur orang lain dengan resiko dipermalukan?
Comments
Post a Comment