I.
Pertama membuka setting pada OS virtual box ( Debian ),
dengan klik kanan – Settings, kemudian muncul gambar seperti dibawah :
Pada Adapter 1 ubah Attached to menjadi “Host-only Adapter”
Pada Advance ubah Promiscous Mode menjadi “Allow All”
Pada Adapter 2 ubah Attached to menjadi “Internal Network”
Pada Advance ubah Promiscous Mode menjadi “Allow All”
Pada Adapter 1 ubah Attached to menjadi “Host-only Adapter”
Pada Advance ubah Promiscous Mode menjadi “Allow All”
Pada Adapter 2 ubah Attached to menjadi “Internal Network”
Pada Advance ubah Promiscous Mode menjadi “Allow All”
Pengaturan DHCP server menggunakan Virtual Box dibagi menjadi
3 macam yaitu : Tahap pengaturan pada virtual box, tahap pada Debian, dan tahap
pada Client/Penerima IP DHCP dari server.
Pada tahap pertama pengaturan dari virtual box membuat
jaringan antar virtual box dapat berjalan berdampingan dan dapat saling
melakukan timbal balik.
II.
Dilanjutkan dengan OS Client ( Windows XP) lakukan hal
yang sama seperti sebelumnya dengan membuka setting pada OS virtual box (
Debian ), dengan klik kanan – Settings, kemudian muncul gambar seperti dibawah :
Pada Adapter 1 ubah Attached to menjadi “Internal Network”
Pada Advance ubah Promiscous Mode menjadi “Allow All”
Pada Adapter 1 ubah Attached to menjadi “Internal Network”
Pada Advance ubah Promiscous Mode menjadi “Allow All”
Dilanjutkan pada tahap selanjutnya
di OS Debian
1. Membuka
terminal pada debian, (* Dapat di cari pada kolom search dan menuliskan
terminal *)
2. Menuliskan “su”
(tanpa kutip) kemudian menuliskan password yang sama seperti login user.
*Password tidak terlihat, jika yakin benar tekan enter.
3. Menuliskan “nano
/et/network/interfaces“ tanpa kutip sehingga akan membuka window baru. *berguna
untuk mengatur IP DHCP Server
4. Menuliskan
seperti gambar dibawah, kemudian setelah selesai tekan ctrl + x, kemudian Y dan
enter.
Pada angka bagian address merupakan ip yang ingin kita tentukan sebagai server, bukan sebagai range ip dari berapa ke berapa.
Pada angka bagian address merupakan ip yang ingin kita tentukan sebagai server, bukan sebagai range ip dari berapa ke berapa.
7. Kemudian
muncul window baru dimana cari tulisan “ #A slightly different configuration
for an internal subnet “, ubah menjadi seperti gambar dibawah:
Dengan keterangan :
subnet – sama seperti ip hanya baris belakang diganti 0
netmask – sama seperti sebelumnya
range – jangkauan ip dari range awal dan akhir sebuah dhcp, dimana pertama adalah awal dan kedua adalah akhir
option domain-name-servers – optional dari nama dhcp
option domain0name – ip awal yang digunakan ketika mengambil ip dhcp dari server
sisanya - mengikuti
Dengan keterangan :
subnet – sama seperti ip hanya baris belakang diganti 0
netmask – sama seperti sebelumnya
range – jangkauan ip dari range awal dan akhir sebuah dhcp, dimana pertama adalah awal dan kedua adalah akhir
option domain-name-servers – optional dari nama dhcp
option domain0name – ip awal yang digunakan ketika mengambil ip dhcp dari server
sisanya - mengikuti
8. Kemudian mengaktifkan
eth1 yang bertindak sebagai server dengan menuliskan “nano
/etc/default/isc-dhcp-server”
9. Pada window
baru cari tulisan
“#Separate multiple interfaces …….”
“#INTERFACES=”eth0”
Ubah menjadi seperti gambar dibawah
“INTERFACES=”eth1”
“#Separate multiple interfaces …….”
“#INTERFACES=”eth0”
Ubah menjadi seperti gambar dibawah
“INTERFACES=”eth1”
10. Lakukan restart
sehingga pengaturan server dapat berjalan dengan menuliskan “
/etc/init.d/isc-dhcp-server restart” tunggu hingga ok
Tahap terakhir untuk mengambil ip
dari server dhcp menggunakan OS Win XP (Virtual Box)
Comments
Post a Comment